TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Metro kembali memperoleh dana bantuan
Rp 1,2 miliar melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi
Lampung untuk kegiatan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun anggaran 2021.
Dana Bantuan Pemerintah Untuk
Masyarakat (BPM) Livelihood tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan
Rumah Produksi Olahan Tempe di Kelurahan Ganjar Agung senilai Rp 500 juta dan
Gedung Produksi serta Galeri Keripik Pisang di Kelurahan Yosomulyo senilai Rp
700 juta.
Fajar Imanuel Simanjorang selaku
PPK PKP Provinsi Lampung menjelaskan, kegiatan pembangunan Rumah Produksi Tempe
serta Rumah Produksi dan Galeri Keripik Pisang ini dilaksanakan oleh LKM dan KSM
di masing-masing kelurahan.
Dalam pelaksanaannya, diawasi
oleh Tim Korkot Kota Metro, Tim Teknis PKP, dan OC-4 Provinsi Lampung.
Dalam kesempatannya, Fajar
menyampaikan bahwa pemilihan kegiatan tersebut dilandasi oleh potensi dari
kelurahan itu sendiri yang nantinya infrastruktur yang dibangun diharapkan
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, terlebih pada masa pandemi
Covid-19, serta sekaligus memberdayakan masyarakat yang mempunyai keahlian dalam
bidangnya masing-masing.
Rumah Produksi Tempe dibangun
untuk memfasilitasi dan meningkatkan usaha yang telah lama digeluti oleh
sebagian besar warga di Kelurahan Ganjar Agung,
Kecamatan Metro Barat, yaitu usaha rumah tangga pengolahan kacang
kedelai seperti tempe, tahu, dan kecambah. Khusus pengolahan tempe, usaha ini sudah dirintis
sejak tahun 2011 dengan cara berkelompok dalam wadah Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) Mawar yang dipelopori oleh Dwi Ariyadi. Anggota KSM pengolahan
tempe tersebut melibatkan sekitar 30 warga
di lingkungan RT 33-RW11.
Usaha ini sudah memiliki siklus
produksi yang stabil setiap tahunnya. Pemasaran produk bukan hanya di Kota
Metro, namun juga sudah masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Kekurangan
dari usaha pengolahan tempe selama ini adalah belum memiliki gedung produksi
dan peralatan yang masih konvensional, sehingga belum mampu memenuhi permintaan
produk dalam jumlah besar.
Dwi Ariadi selaku KSM berharap,
dengan terbangunnya Rumah Produksi Tempe ini, dapat meningkatkan produktivitas
sejalan dengan meningkatnya perekonomian masyarakat setempat.
Selain dana pemerintah tersebut,
dalam pelaksanaannya, kolaborasi terjalin dengan masyarakat. Kolaborasi
tersebut mencakup pengadaan lahan, yaitu hibah lahan untuk pembangunan gedung
produksi, pengadaan alat dan instalasi listrik dengan total swadaya masyarakat
mencapai Rp 72 juta.
Untuk Kelurahan Yosomulyo, dengan
kegiatan pembangunan Gedung Produksi serta Galeri Keripik Pisang berlatar
belakang di mana banyak warganya yang memiliki usaha rumahan pengolahan makanan, terutama aneka
keripik.
0 komentar:
Posting Komentar