|
Oleh:
Tia Rostiana Sub TA PLPBK KMP wilayah 2 Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) |
Sebagai fasilitasi teknis dalam hal substansi dan
teknis terhadap dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menggelar acara Pembahasan Pleno Penyusunan RP2KPKP di Hotel Sahid Rich
Yogyakarta, pada 5-7 Oktober 2016.
Hal ini bertujuan agar dokumen RP2KPKP yang telah
disusun oleh Pokjanis, Tim Tenaga, Tenaga Ahli Pendukung, dan para pemangku
kepentingan kabupaten/kota hingga saat ini dapat menjadi payung perencanaan
infrastruktur permukiman kawasan kumuh. Penyusunan dokumen RP2KPKP sendiri
telah mulai dilaksanakan di kota-kota sasaran kegiatan penanganan kumuh
perkotaan dimulai setelah acara sosialisasi di Denpasar pada April 2016.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terpantaunya progres penyusunan dokumen RP2KPKP, terinventarisirnya kendala
yang dihadapi pada saat penyusunan RP2KPKP di daerah beserta solusi
pemecahannya, tercapainya kesamaan kedalaman substansi dari dokumen RP2KPKP
yang dihasilkan oleh tiap-tiap kabupaten/kota penyusun.
Pada acara tersebut Tim KMP KOTAKU diundang hadir
untuk turut membahas dan memberikan masukan kepada tim penyusun dokumen RP2KPKP
dari kota-kota yang diundang untuk paparan dalam forum ini. Sebanyak 73
kabupaten/kota dari 22 provinsi diundang untuk melakukan ekspose (paparan) dan
pembahasan. Paparan harus dilakukan oleh Tim Pokjanis sebagai penanggung jawab
kegiatan PKP di tingkat kabupaten/kota.
Acara terbagi menjadi dua sesi, yaitu pleno dan
pembahasan desk. Pleno dilaksananakan pada hari pertama setelah
acara pembukaan, pembahasan desk dilakukan di hari kedua,
sedangkan di hari ketiga dilaksanakan pleno guna menyampaikan hasil kegiatan
pembahasan, kemudian penutupan.
Pembukaan acara sekaligus arahan kebijakan Ditjen
Cipta Karya disampaikan oleh Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Kementerian PUPR Dwityo Anggoro, dilanjutkan dengan arahan dari Direktur
Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Deputi Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN (Bappenas) terkait kebijakan penanganan permukiman kumuh
perkotaan TA 2015-2019.
Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Kementerian PUPR Dwityo Anggoro menyebutkan, perumahan merupakan aspek penyebab
terbesar yang memengaruhi tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh. Persoalan
bidang perumahan dan permukiman sudah sering dibicarakan, tapi belum ada upaya
sistematis dalam menyelesaikannya. Persoalan perumahan yang dihadapi di
Indonesia, antara lain, masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah
sendiri, yaitu sekitar 78,79%. Masyarakat menjadi pelaku utama penyediaan perumahan
dan jumlah pekerja sektor informal berbanding lurus dengan besarnya pembangunan
rumah swadaya.
Pembangunan perumahan merupakan urusan yang sulit (complicated)
dan juga rumit (complex), tidak bisa diselesaikan hanya dengan membagi
urusan dan tidak ada lembaga yang bisa menanganinya sendirian. Pendekatan
penanganan permukiman kumuh masih berupa slum upgrading yang
lebih fokus kepada penanganan kawasan, dan umumya hanya mencakup aspek
penyediaan infrastruktur dasar. Sedangkan yang dibutuhkan adalah pengentasan
permukiman kumuh (slum alleviation) yang mencakup upaya preventif
dan kuratif. Komponen penanganan lengkap, tidak hanya slum upgrading.
Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Kementerian PUPR Dwityo Anggoro, dalam arahannya meyampaikan bahwa penanganan
masalah permukiman kumuh sesuai dengan amanat RPJMN dan Nawacita dan Sustainable
Development Goals (SDG’s). Dalam RPJMN dan Nawa Cita, penanganan
permukiman kumuh menduduki prioritas yang dijabarkan menjadi RPJMN tahap III
tahun 2015-2019 bidang infrastruktur, yang mencakup (1) ketersediaan
infrastruktur sesuai tata ruang, (2) berkembangnya jaringan trans
portasi, (3) terwujudnya konservasi sumber daya air
dan terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan
infrastruktur perdesaan mendukung pertanian, (4) pemenuhan kebutuhan hunian
didukung sistem pembiayaan jangka panjang, (5) terwujudnya kota tanpa
permukiman kumuh.
Dalam Nawa Cita nomor 3, yaitu membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan, dan Nawa Cita nomor 5, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia. Hal
tersebut dituangkan dalan Renstra KemenPUPR tahun 2015-2019: Terwujudnya
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong. Ini diimplementasikan ke dalam Renstra DJCK tahun 2015-2019:
Meningkatnya Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Permukiman di
Perkotaan dan Perdesaan.
Dalam SDG’s, penanganan permukiman kumuh menjadi
bagian dari goal nomor 6, yakni menjamin ketersediaan dan
pengelolaan berkelanjutan untuk air minum dan sanitasi bagi semua; dan goal 11
mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman, berketahanan,
dan berkelanjutan.
Tahun 2030 Indonesia merumuskan target terwujudnya
akses perumahan layak bagi semua, aman dan terjangkau, akses layanan
infrastruktur dasar, penanganan kawasan kumuh yang berkelanjutan, layanan ruang
publik yang memadai, pengelolaan urbanisasi sebagai bagian dari perencanaan
permukiman perkotaan.
Tantangan global Indonesia New Urban Agenda lainnya
yang mendorong penyelesaian masalah permukiman kumuh adalah agenda
kependudukan, dengan mencakup beberapa hal terutama urbanisasi sebagai proses
“pengkotaan” yang menjadi bagian engine of growth suatu kota,
agenda pertanahan dan perencanaan kota, agenda lingkungan, agenda
tata kelola pemerintah dan legislative, agenda ekonomi perkotaan, agenda
perumahan dan infrastruktur pelayanan dasar.
Gerakan Nasional 100-0-100 yang telah dicanangkan
sejak beberapa waktu lalu memiliki tantangan yang cukup besar dalam pencapaian
target.
Pleno kedua menampilkan paparan RP2KPKP Kota Metro
Provinsi Lampung oleh Wali Kota Metro, RP2KPKP Kabupaten Banyuasin Sumatera
Selatan oleh Bupati Banyuasin, RP2KPKP Kota Tangerang Selatan oleh Wali Kota
Tangerang Selatan, dan RP2KPKP Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat oleh Bupati
Mempawah.
Adapun, pelaksanaan desk dibagi
menjadi 6 desk didampingi oleh penanggung jawab desk,
pembahas dan petugas desk. Dalam pembahasan desk,
setiap Pokja kabupaten/kota mempresentasikan capaian penyusunan RP2KPKP dan
menjelaskan secara rinci kondisi kawasan perencanaan, permasalahan, startegi,
langkah-langkah penyelesaian permukiman kumuh, hal-hal yang terkait perncanaan
dalam RP2KPKP.
Pembahasan itu meliputi pengecekan kelengkapan dan
kesesuaian perencanaan dengan kisi-kisi dan pedoman penyusunan RP2KPKP. Setiap
kabupaten/kota dinilai dengan menggunakan instrumen yang telah disepakati yang
secara garis besar meliputi aspek persiapan, tahap verifikasi lokasi serta
perumusan konsep dan strategi, tahap perumusan rencana penanganan, serta tahap
penyusunan desain teknis. Hasil penilaian dikategorikan ke dalam tiga kategori
yaitu “sesuai”, “kurang sesuai” dan “tidak sesuai”. Setelah diskusi desk selesai,
diperoleh kesimpulan bahwa dari 73 kabupaten/kota peserta 21 kabupaten/kota
“sesuai”, 30 kabupaten/kota beberapa kota “kurang sesuai” dan 21 kabupaten/kota
“tidak sesuai”. Hanya 1 Pokja kabupaten tidak hadir, yaitu Kabupaten Bone.
Dari kegiatan pleno pembahasan RP2KPKP Tim KOTAKU
memeroleh pembelajaran berharga terkait proses perencanaan tingkat kota.
Melalui kegiatan ekspose (paparan) dokumen RP2KPKP dapat diperoleh gambaran
real progres penyusunan RP2KPKP. Pemda sebagai “nakhoda” (dalam hal ini
Pokjanis) dapat menunjukkan komitmen dan pemahaman terhadap perencanaan
pengentasan permukiman kumuh di wilayahnya. Pembahasan RP2KPKP dalam forum
diskusi memberi peluang mendapatkan masukan dari berbagai pihak, sehingga
kendala yang dihadapi dapat dicarikan solusi yang lebih optimal. Semoga
pembelajaran seperti ini bermanfaat untuk penyelenggaraan kegiatan penyusunan
perencanaan tingkat kota di Program KOTAKU. [KMP-2]
Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
BalasHapusbenar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
dan alhamdulillah saya dapat Rp.330 juta dan semua ini
berkat bantuan angka dari MBAH SANGKIL
karena cuma beliaulah yang memberikan angka
ghoibnya yang di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 70 ribu karna
saya gak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya gak ragu-ragu lagi untuk memasang
angkanya karna 4X berturut-turut saya menang
buat anda yang butuh angka 2d 3d 4d dijamin tembus
hubungi di nomor hp: (~0852~1049~3757~) MBAH SANGKIL
saya jamin beliau akan membantu kesusahan
anda apalagi kalau anda terlilit hutang trima kasih..